- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani
(Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar
Aswad).
Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman
nabi Ismail, Ka'bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini. Saat ini Kiswah
tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang
emas. Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah
dan awal bulan Sya'ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.
Masjidil Haram. Sebagai pusat kota Makkah adalah Masjid Al-Haram, dimana didalamnya terdapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat Islam pada waktu sholat. Masjid ini mula-mula dibangun secara permanen oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pada tahun 638 M. Dari masa-ke masa Masjidil Haram selalu mengalami pembaharuan dan perluasan diprakarsai oleh raja-raja Islam yang memberi perhatian terhadap Masjidil Haram.Pembangunan besar-besaran dalam sejarah diprakarsai oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang bergelar :"Pelayan Dua Tanah Haram Makkah dan Madinah". (Dikatakan Tanah Haram karena Tanah ini diharamkan bagi umat lain, selain umat Muslim). Saat ini luas Masjid Al Haram 328.000 meter persegi dan dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah. Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pintunya banyak. Ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa yang biasanya buka 24 jam sehari. Keistimewaan Masjidil Haram banyak sekali, antara lain : Shalat di masjid ini lebih utama daripada shalat seratus ribu kali di masjid lain. Begitupun berdzikir, berdoa, bersedekah dan beramal baik lainnya.
Hajar Aswad. Adalah batu berwarna hitam yang berada di sudut Tenggara Ka'bah,
yaitu sudut dimana tempat Tawaf dimulai. Hajar Aswad merupakan batu yang
diturunkan Allah SWT dari Surga melalui malaikat Jibril.
Hajar Aswad berupa kepingan batu yang terdiri dari delapan keping yang
terkumpul dan direkat dengan lingkaran perak. Dalam salah satu riwayat
Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad
mengatakan, "Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak
dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tidak melihat Rasul SAW mencium-mu, tidak akan
aku mencium-mu". Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah
suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi merupakan anjuran dan sunnah
hukumnya.Maka kalau keadaan tidak memungkinkan karena penuhnya orang
berdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap batu ini.
Hijir Ismail. Berdampingan dengan Ka'bah dan terletak di sebelah utara Ka'bah, yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu yang sederhana saja. Kemudian para Khalifah, Sultan dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer.
Maqom Ibrahim. Bukanlah kuburan Nabi Ibrahim
sebagaimana dugaan atau pendapat sebagian orang. Maqom Ibrahim adalah batu
pijakan pada saat Nabi Ibrahim membangun Ka'bah. Letak Maqom Ibrahim ini tidak
jauh, hanya sekitar 3 meter dari Ka'bah dan terletak di sebelah timur Ka'bah. Saat ini Maqom Ibrahim seperti terlihat pada foto di atas. Di
dalam bangunan kecil ini terdapat batu tempat pijakan Nabi Ibrahim seperti
dijelaskan di atas. Pada saat pembangunan Ka'bah batu ini berfungsi sebagai
pijakan yang dapat naik dan turun sesuai keperluan nabi Ibrahim saat membangun
Ka'bah. Bekas kedua tapak kaki Nabi Ibrahim masih nampak dan jelas dilihat. Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al Abbasi, di sekeliling batu
Maqom Ibrahim itu telah diikat dengan perak dan dibuat kandang besi berbentuk
sangkar burung.
Multazam. Merupakan dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad
dengan pintu Ka'bah. Tempat ini merupakan tempat utama dalam berdoa, yang
dipergunakan oleh jamah Haji dan Umroh untuk berdoa/ bermunajat kepada Allah
SWT setelah selesai melakukan Tawaf.
Saat bermunajat di depan Multazam ini, Jarang orang tidak meneteskan air mata
di sini, terharu karena kebesaran Illahi.Multazam ini insya Allah merupakan
tempat yang mustajab dalam berdoa, insya Allah doa dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Antara Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah, yang
disebut Multazam. Tidak seorangpun hamba Allah yang berdoa di tempat ini tanpa
terkabul permintaannya"
Air Zamzam. Berasal dari mata air Zamzam yang
terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka'bah. Mata air
atau Sumur ini mengeluarkan Air Zamzam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu
minum air Zamzam harus dengan tertib dan membaca niat. Setelah minum air Zamzam
kita menghadap Ka'bah.
Sumur Zamzam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat
dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail
AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka
Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.Namun tidak
berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah
pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia
selain Siti Hajar dan Ismail.
Penjelasan tentang sejarah ini adalah sbb :
Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di
bawah sebatang pohon yang kering. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim AS
meninggalkan mereka.Siti Hajar
memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya ;" Hendak
kemanakah engkau Ibrahim ?" "Sampai
hatikah engkau meninggalkan kami berdua ditempat yang sunyi dan tandus ini ?". Pertanyaan itu
berulang kali, tetapi Nabi Ibrahim tidak menjawab sepatah kata pun. Siti Hajar
bertanya lagi; "Apakah ini
memang perintah dari Allah ?". Barulah Nabi
Ibrahim menjawab, "ya". Mendengar jawaban
suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya
hidupnya tentu terjamin walaupun di tempat yang sunyi, tidak ada manusia dan
tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu. Selang beberapa
hari, air yang dari Nabi Ibrahim habis. Siti Hajar berusaha mencari air di
sekeliling sampai mendaki Bukit Safa dan Marwah berulang kali sehingga kali
ketujuh (terakhir ) ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti
Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah
terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan
derasnya. Air itu adalah air Zamzam. Air Zamzam yang merupakan berkah dari Allah SWT, mempunyai
keistimewaan dan keberkatan dengan izin Allah SWT, yang bisa menyembuhkan
penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar.
Keistimewaan dan keberkatan itu disebutkan pada hadits Nabi , " Dari Ibnu
Abbas r.a., Rasulullah s.a.w bersabda: "sebaik-baik air di muka bumi ialah
air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi
penyakit ".
Shafa-Marwah. Merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Ka'bah.
Sejarah Shafa - Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS,
yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua
dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar
pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7
kali.
Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh
Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah
terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan
derasnya. Air itu adalah air Zamzam.
Masjid Nabawi. Disebut Masjid
Nabawi karena Nabi Muhammad SAW. selalu menyebutnya dengan kalimat, "
Masjidku", pada setiap kali beliau menerangkan tentang sebuah masjid yang
sekarang berada di pusat kota Madinah. Rasul bersabda," Sholat di masjidku
ini lebih utama daripada sholat seribu kali di masjid lain, kecuali Masjidil
Haram".
Dalam satu riwayat lain, Rasul bersabda," Barang siapa
sholat di masjidku 40 waktu tanpa terputus, maka ia pasti selamat dari neraka
dan segala siksa dan selamat dari sifat munafik". Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada
tahun pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di sebelah
barat rumah Rasul, yang sekarang rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk
dalam bangunan masjid. Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru' (diperintahkan)
dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasul : " Janganlah
kau mementingkan bepergian kecuali kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram,
Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa'.
Makam (pusara) Rasullullah SAW. Terletak di
sebelah Timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu
rumah Rasulullah SAW bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah.
Pintu Masuk ke Makam Rasulullah SAW
Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah
Rasullullah `SAW terbagi dua.Bagian arah kiblat (Selatan) utk makam Rasulullah
SAW dan bagian Utara utk tempat tinggal Aisyah.
Kubah Hijau, di bawah kubah hijau adalah Makam Rasulullah SAW
Sejak tahun 678 H. (1279 M) di
atasnya dipasang Kubah Hijau (Green Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tsb
tetap ada. Jadi tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW
dimakamkan. Di situ juga dimakamkan kedua sahabat , Abu Bakar (Khalifah
Pertama) dan Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan
dengan makam Rasulullah SAW.
Arafah. Merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah. Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali dari kematian oleh Allah SWT.Saat itu semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya. Wukuf secara harafiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW ,"Do'a yang paling baik adalah doa di hari Arafah". Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah".
Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunan suhu di sekitarnya. Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas)
Arafah. Merupakan tempat yang sangat penting pada ibadah Haji, dimana di Arafah ini jamaah haji harus melakukan Wukuf. Wukuf merupakan rukun Haji dan tanpa melaksanakan Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah. Keadaan di Arafah ini merupakan replika di Padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali dari kematian oleh Allah SWT.Saat itu semua manusia sama di hadapan Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya. Wukuf secara harafiah berarti berdiam diri. Wukuf di Arafah adalah berada di Arafah pada waktu antara tergelincirnya matahari (tengah hari) tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah saat Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW ,"Do'a yang paling baik adalah doa di hari Arafah". Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan pembebasan hamba-Nya dari neraka kecuali hari Arafah".
Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Tenggara Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-pohon inilah dipasang tenda. bagi yang tidak kebagian tenda cukup berteduh di bawah pohon. Untuk mengurangi panas di setiap sekitar 20 meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus yang mirip gerimis, dengan tujuan menurunan suhu di sekitarnya. Pancaran air ini sangat bermanfaat dan dapat mengurangi banyaknya jamaah yang terkena high stroke (tiba-tiba lemas karena matahari yang panas)
Muzdalifah. Setelah matahari terbenam (mulai
masuk tanggal 10 Dzulhijah), dari Arafah berangkat ke Muzdalifah.
Sholat Maghrib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah dengan cara jama' takhir
qashar.
Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. Sholat Subuh dilaksanakan berjamaah di Muzdalifah.
Setelah sholat subuh, meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melakukan melempar jumroh. Bagi orang tua dan yang lemah/ sakit boleh meninggalkan Muzdalifah pada malam hari setelah lewat tengah malam baru menuju Mina.
Muzdalifah terletak antara Arafah dan Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji bermalam (mabit) dan mengambil 70 atau 49 butir batu kecil untuk persiapan lempar jumroh di Mina. Sholat Subuh dilaksanakan berjamaah di Muzdalifah.
Setelah sholat subuh, meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melakukan melempar jumroh. Bagi orang tua dan yang lemah/ sakit boleh meninggalkan Muzdalifah pada malam hari setelah lewat tengah malam baru menuju Mina.
Mina. Merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina.
Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10,11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10,11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda).
Pada hari-hari biasa di Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jamaah haji.
Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja.Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah , "Ya Rasullullah SAW, perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?" , rasul menjawab ,"Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang".
Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.
Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.